Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diproyeksikan turun merespon kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
IHSG dibuka melemah 37,08 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.151,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,03 poin atau 0,78 persen ke posisi 1.021,19.
"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan melemah, didorong oleh kebijakan suku bunga moneter yang agresif di regional, tensi yang meningkat antara Rusia-Ukraina, serta tren melemahnya nilai tukar rupiah," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pasar saham AS melemah pada penutupan perdagangan Rabu (22/9). Investor merespon negatif kenaikan suku bunga oleh The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) dan merupakan kenaikan ketiga kalinya berturut-turut.
The Fed berencana untuk menaikkan suku bunga hingga level 4,4 persen pada 2022 dan 4,6 persen pada 2023 dalam rangka mengatasi inflasi.
Hal itu memicu kekhawatiran dari investor bahwa ekonomi dapat masuk ke dalam jurang resesi atau mengalami fase hard landing.
Sementara pasar saham Eropa kemarin ditutup menguat. Investor masih akan mencermati harga komoditas khususnya energi, setelah kemarin Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi militer sebagian di Rusia.
Hal itu meliputi memanggil individu untuk menjadi anggota militer dan juga meningkatkan produksi senjata. Tensi meningkat setelah Putin juga menyatakan bahwa negara Barat berencana untuk menghancurkan Rusia.