Dia mengatakan rencana bisnis PT BBWM ke depan tidak akan berjalan optimal jika terus memaksakan pengembangan pengelolaan minyak dan gas yang selama ini digeluti, mengingat keterbatasan sumber daya alam di Kabupaten Bekasi.
"Sumber daya alam penghasil minyak bumi dan gas terbatas ya, informasinya di kita malah sudah tidak memadai, sudah semakin menipis. Saya mendukung perubahan usaha PT BBWM menjadi penyedia energi listrik terbarukan," katanya.
Nuh berharap perubahan arah bisnis PT BBWM mampu menciptakan peluang bisnis baru sehingga menjadikan perusahaan daerah itu sebagai salah satu penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut dia peluang kontribusi penerimaan daerah melalui skema ini relatif besar mengingat wilayah Kabupaten Bekasi diisi ribuan perusahaan yang bisa dijadikan pangsa pasar sektor energi terbarukan.
"Perusahaan-perusahaan di kawasan industri tentu membutuhkan energi terbarukan tersebut sebagai alternatif listrik untuk menghemat biaya produksi. Nah ini peluang besar buat kita asal dapat dioptimalkan dengan baik," katanya.
Terlebih struktur wilayah di Kabupaten Bekasi sangat potensial untuk optimalisasi bisnis sektor ini karena mampu menangkap sinyal panas matahari dari segala penjuru untuk dimanfaatkan sebagai listrik tenaga surya melalui panel.
"Kabupaten Bekasi berlimpah panas matahari, kemudian dari sisi permukaan untuk bisa menangkap tenaga surya yang akan kita transformasi teknologi atau arus listrik, kita punya hamparan kawasan industri, perkantoran, dan rumah-rumah, itu bisa kita manfaatkan untuk panel surya," ucap dia.
Dirinya mendorong PT BBWM segera menyusun perencanaan bisnis pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) jangka pendek hingga beberapa tahun ke depan agar saat eksekusi nanti bisa berjalan maksimal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bekasi lakukan diversifikasi bisnis BUMD migas ke PLTS
BUMD migas Bekasi diversifikasi usaha ke energi listrik surya
Minggu, 11 September 2022 13:44 WIB