ANTARAJAWABARAT.com,17/10 - Puluhan wartawan menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Rabu, mengecam tindak kekerasan yang dilakukan aparat TNI AU terhadap wartawan yang meliput jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 di Pekanbaru, Riau.
"AJI Bandung menilai apa yang dilakukan oleh aparat TNI AU tersebut merupakan salah satu bentuk pengamanan yang kebablasan," kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Zaky Yamani, di sela-sela unjuk rasa.
Dalam aksinya, para wartawan Bandung melakukan teatrikal yang bercerita tentang pemukulan yang dilakukan aparat terhadap fotografer Harian Riau Pos Didik, wartawan TV One dan pewarta LKBN Antara Biro Riau Rian.
Selain itu, para wartawan Bandung juga sepakat untuk menyuarakan "Tolak Kekerasan Terhadap Jurnalis", dan. "Boikot semua peliputan TNI".
Sebelum melakukan aksi teatrikal mereka juga menggantungkan i'd Pers serta kamera sebagai solidaritas yang menimpa beberapa jurnalis di Riau kemarin.
Zaky menambahakan, tindakan yang dilakukan aparat TNI AU terhadap jurnalis tersebut merupakan bentuk pelanggaran UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 pasal 4 ayat 2 yg berbunyi terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pemberedelan, atau pelanggaran penyiaran.
"Kami hanya akan meliput kegiatan dan mencari informasi untuk diberikan kepada masyarakat. Kami mempertanyakan mengapa mereka melakukan aksi kekerasan," ujarnya.
Oleh karena itu, AJI Bandung dan berbagai organisasi jurnalis lainnya seperti IJTI mendesak Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AU untuk menindak para pelaku kekerasan terhadap jurnalis.
"Kemudian kami meminta agar mereka diadili sesuai UU No 40/99 tentang pers, demi mendorong kesadaran setiap warga negara bahwa jurnalis adalah profesi yg dilindungi hukum," kata Zaky.***1***
Ajat S
WARTAWAN BANDUNG KECAM PENGANIAYAAN JURNALIS OLEH TNI
Rabu, 17 Oktober 2012 12:00 WIB