Hasilnya, kata Jokowi, selama tahun 2019 hingga 2021, Indonesia konsisten memproduksi beras di angka 31,3 juta ton per tahun; dan dalam tiga tahun terakhir Indonesia sudah tidak mengimpor beras.
"Peningkatan dan konsistensi inilah yang saya lihat, dilihat oleh FAO, dilihat oleh IRRI; karena memang jumlah itu adalah jumlah yang riil. Inilah yang menyebabkan kenapa pada hari ini diberikan kepada kita sebuah sertifikat bahwa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah swasembada pangan," ujarnya.
Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para petani Indonesia, pemerintah daerah, dan Kementerian Pertanian atas kerja keras serta riset-riset yang dilakukan. Jokowi menekankan kerja keras itu harus terus didorong sehingga Indonesia tidak hanya bisa memproduksi pangan untuk dalam negeri saja melainkan juga masuk ke pasar ekspor.
Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atas pencapaian Indonesia dalam swasembada beras dan meningkatkan sistem ketahanan pangan nasional merupakan kado besar bagi HUT ke-77 RI.
"Ini kado terbesar HUT RI karena IRRI memberikan penghargaan, memberi pengakuan sistem pertanian dan pangan tangguh, dan swasembada beras 2019-2021," kata Syahrul dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu.
Syarul mengatakan produksi padi kini kian meningkat signifikan hingga mencapai swasembada beras, dimana dalam tiga tahun terakhir Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras.