Agustin menjelaskan berdasarkan hasil Deklarasi Alma Ata tahun 1978 terdapat delapan komponen utama dari pelayanan kesehatan primer yaitu edukasi kesehatan; suplai makanan dan gizi yang tepat; sanitasi dasar dan suplai air bersih yang memadai; kesehatan ibu dan anak; imunisasi; pencegahan dan kendali penyakit endemik; tatalaksana penyakit infeksi; serta penyediaan obat-obatan esensial.
Komponen tersebut harus tetap diperhatikan dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 agar masalah kesehatan dapat terkendali.
Untuk membangun pelayanan kesehatan primer yang baik, kata dia, dibutuhkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang terdiri atas pemerintah, universitas, dan akademisi, untuk membantu mengembangkan layanan, industri dan sektor privat, komunitas dan masyarakat; media massa, dan media sosial, untuk menyebarkan informasi.
Kolaborasi ini dapat difokuskan pada partisipasi komunitas, koordinasi lintas sektor, mekanisme pendukung, dan teknologi tepat guna.
"Kami membutuhkan kolaborasi Pentahelix untuk memastikan pelayanan kesehatan primer serta langkah-langkah keselamatan dan kesehatan yang memadai di setiap UMKM. Selanjutnya, UMKM dapat mengembangkan bisnis mereka dengan menyediakan produk dan layanan yang lebih baik. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di daerah tersebut," kata dr Agustin.
Sebelumnya Universitas Indonesia melalui UI Halal Center dan BRI Research Institute melakukan kerja sama pemberdayaan dan pendampingan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendorong UMKM naik kelas serta akselerasi sertifikasi halal UMKM.
Universitas Indonesia dukung pengembangan UMKM dan pariwisata pascapandemi
Jumat, 12 Agustus 2022 13:33 WIB