Pakar dari Mayo Clinic menyatakan bahwa peningkatan kasus di India akibat BA.2.75 bersifat eksponensial, walau memang masih harus menunggu data-data lain dalam beberapa pekan mendatang.
"Pembantu Dekan Bidang Riset Arkansas State University juga mengkhawatirkan tentang penyebaran BA.2.75 ini di India yang menurutnya sekarang sudah lebih cepat dari BA.5 di sana," katanya.
Menurut dia, kalangan pakar juga memperkirakan BA.2.75 juga akan menyebar cukup cepat di Inggris dan Amerika Serikat. Awalnya hanya di satu negara bagian, sedangkan saat ini sudah ada di tujuh negara bagian Amerika, yaitu California, Illinois, New York, North Carolina, Texas, Washington, dan Wisconsin.
"Memang sejauh ini belum ada kepastian tentang pola penularan dan berat ringannya dampak BA.2.75," katanya.
Kemunculan BA.2.75 di Indonesia, kata Tjandra, menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 masih ada di tengah masyarakat, sedangkan berbagai perkembangan dapat saja terjadi, termasuk adanya varian atau subvarian baru.
"Tentu tidak perlu panik, tetapi jelas perlu waspada dan mendapatkan data ilmiah yang valid agar penanganan di lapangan dapat berjalan dengan tepat," papar dia.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo beserta menteri terkait membahas varian baru COVID-19 BA.2.75 yang saat ini sudah masuk di Indonesia dalam Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Kemenkes dalami seberapa cepat varian BA.2.75 menyebar
Selasa, 19 Juli 2022 15:13 WIB