Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi di 143 pasien
Jumat, 24 Juni 2022 16:57 WIB
Gejala yang paling dominan dialami pasien subvarian Omicron BA.5 adalah batuk 30 persen, demam 25 persen, pilek 19 persen, nyeri tenggorokan 14 persen, sisanya adalah mual, sesak dan anosmia.
Sedangkan gejala pada pasien BA.4 didominasi batuk 38 persen, demam 29 persen, nyeri tenggorokan 24 persen, pilek dan flu 9 persen.
Lebih menular
Ahli Virologi Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan COVID-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan lebih menular dibandingkan varian Omicron sebelumnya.
"Kemungkinan memang virus BA4, BA5 ini lebih mudah menular dibandingkan dengan Omicron," kata Mahardika dalam acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan penelitian yang dia lakukan terhadap ciri molekuler dari subvarian BA4 dan BA5.
Namun demikian, pihaknya mengatakan varian Omicron memiliki risiko gejala yang lebih ringan dibandingkan varian Delta.
"Sudah terbukti bahwa Omicron itu memang trennya itu adalah lebih ringan dibandingkan dengan Delta, kecuali pada mereka yang lansia dan komorbid," kata Guru Besar Universitas Udayana ini.
Mahardika mengatakan masyarakat yang sudah memiliki antibodi dari vaksin COVID-19 atau pernah terpapar COVID-19 kemungkinan besar mampu mencegah dirinya terpapar subvarian BA4 dan BA5.
"Antibodi alami oleh Omicron maupun oleh vaksin, itu mestinya efektif terhadap BA4 dan BA5 ini," katanya. Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap menjaga diri karena orang yang sudah divaksin ataupun sudah sembuh dari COVID-19 masih bisa tertular dan menjadi sumber penularan bagi orang lain.
Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada karena kenaikan jumlah kasus dapat berakibat meningkatnya keterisian rumah sakit.
"Mestinya tidak perlu membuat kita khawatir, tapi tentu, semakin banyak kasus, maka peluangnya semakin banyak orang yang perlu rumah sakit," katanya.