Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan diprediksi melemah usai pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell bahwa bank sentral akan agresif dalam pengetatan moneter.
Rupiah pagi ini bergerak melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.845 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.841 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS, tapi masih bergerak di kisaran yang tidak jauh berbeda dari perdagangan sebelumnya," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut Ariston, tekanan terhadap rupiah masih karena sentimen The Fed di mana Powell semalam di hadapan anggota komite jasa keuangan DPR AS menegaskan komitmennya untuk mengendalikan inflasi dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif.
Baca juga: Kurs rupiah ditutup menguat ke posisi Rp14.841 per dolar AS
Baca juga: Kurs rupiah melemah ke posisi Rp14.838 per dolar AS
Baca juga: Kurs rupiah melemah ke posisi Rp14.830 per dolar AS