ANTARAJAWABARAT.com, 4/8 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk.(Bank BJB) menempati peringkat ketiga dalam realisasi penyaluran kredit mikro di Jawa Barat.
"Data terakhir Bank BJB menempati peringkat ketiga dari realisasi penyaluran kredit mikro di Jabar, setelah BRI dan BNI," kata Peminpin Bank Indonesia Bandung, Lucky Fathul Azis di sela-sela pembukaan Bazar Ramadhan BJB di Bandung, Sabtu.
Realiasi penyaluran kredit mikro bank yang berkantor pusar di Jalan Naripan Kota Bandung itu sebelumnya menempati peringkat keempat, namun akhir semester I 2012 sudah berada di peringkat ketiga.
"Saya melihat ekspansi kredit mikro Bank BJB cukup agresif dalam dua tahun terakhir, sehingga membuat peringkatnya meningkat. Beberapa produk kredit mikro berdampak positif bagi pertumbuhan kredit," kata Lucky.
Menurut Lucky, pasar kredit mikro di Jawa Barat saat ini cukup luas dan masih terbuka lebar bagi perbankan. Seluruh Bank yang ada di Jawa Barat membukukan pertumbuhan kredit mikro yang signifikan dan berlomba meraih pasar yang cukup besar.
"Pasar kredit mikro masih cukup besar, bank-bank swata terus menggenjot penyaluran kredit mikro. Bila Bank Jabar mengendur bukan mutahil bisa teralip lagi," kata Lucky.
Sementara itu Direktur Bank BJB, Bien Subiantoro menyebutkan, peningkatan realiasi kredit mikro pada 2012, tidak lepas dari komitment bank itu untuk meningkatkan fasilitasi kredit ke sektor mikro kecil dan menengah.
Salah satunya meluncurkan program Waroeng BJB yang merupakan gerai layanan kredit mikro sejak April 2012. Saat ini jumlahnya mencapai 430 unit, dan akan terus bertambah.
"Program Waroeng BJB mendorong kredit mikro Bank BJB, akhir Juni 2012 penyaluran kredit Bank BJB mencapai Rp3,647 triliun atau tumbuh ekitar 23,76 persen. Sedangkan posisi Desember 2012 sebesar 2,94 triliun," kata Bien Subiantoro.
Sementara itu pelaku usaha mikro per Juni 2012 yakni untuk kredit mikro utama sebanyak 53.028 debitur, Kredit Usaha Rakyat (KUR) 13.744 debitur, Kredit Cinta rakyat (KCR) 660 debitur.
"Total debitor divisi makro per akhir Juni 2012 sebanyak 71.362 debitur. Angkanya terus bertambah dan Warong BJB merupakan masa depan kami untuk menjadi bank penyalur kredit UMKM terbesar," katanya.
Program layanan Waroeng BJB, kata Bien bertujuan sebagai marketing centre kredit mikro guna lebih mendekatkan diri dengan para pelaku UMKM di pasar atau sentra usaha. Pengembangan UMKM diukung dengan enam sentra UMKM yang tersebar di Bandung Raya, Cibinong, Karawang, Jakarta, Banten, Cirebon dan Tasikmalaya.
"Dengan adanya sentra UMKM penyaluran kredit setiap wilayah lebih terkoordinasikan dan terstruktur dalam sebuah strategi pengembangan yang komprehensif," kata Direktur Utama Bank BJB itu menambahkan.***2***