Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama Antam yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021 sebesar Rp5,04 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,22 triliun.
Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas yang berhasil Antam hasilkan selama tahun 2021 sebesar Rp1,09 triliun atau meningkat 152 persen dibandingkan kenaikan bersih selama tahun 2020 sebesar Rp432,84 milyar. Hal tersebut memperkokoh struktur keuangan Antam yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 sebesar Rp5,09 triliun. Penguatan struktur keuangan Antam pada tahun 2021 tercermin pula dari penurunan posisi liabilitas perusahaan. Tercatat sepanjang tahun 2021, perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas hutang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, hutang obligasi, dan pinjaman investasi (jangka pendek & panjang) sebesar total Rp1,72 triliun.
Tingkat pinjaman berbunga Antam pada akhir tahun 2021 mencapai Rp5,87 triliun atau turun 33 persen dari posisi pinjaman pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp7,59 triliun.
Apresiasi atas pengelolaan kinerja keuangan Antam yang baik tercermin pula dari pencapaian corporate credit rating S&P Global Antam tahun 2021 dengan rating B+/outlook stable, serta dapat mempertahankan peringkat korporasi dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan rating idA/outlook stable.
Harga emas Antam sentuh Rp999.000 per gram
Jumat, 17 Juni 2022 9:36 WIB