Chicago (ANTARA) - Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terangkat oleh melemahnya dolar AS karena membaiknya sentimen risiko di pasar mendorong permintaan terhadap mata uang berisiko dan menekan greenback lebih rendah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak 22,7 dolar AS atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 1,871,40 dolar AS per ounce, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut.
Baca juga: Harga emas sedikit menguat setelah data ekonomi AS negatif
Emas berjangka naik 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.848,70 dolar AS pada Rabu (1/6/2022), setelah jatuh 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.848,40 dolar AS pada Selasa (31/5/2022), dan menguat 3,4 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.857,30 dolar AS pada Jumat (27/5/2022).
Indeks mata dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, melemah 0,8 persen pada 101,78, dengan kecepatan untuk menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (2/6/2022) bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran turun 11.000 menjadi 200.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 28 Mei, lebih rendah dari perkiraan ekonom dan mencerminkan rekor PHK terendah serta pasar tenaga kerja terkuat dalam beberapa dekade.