Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah, dipicu kekhawatiran pengetatan moneter yang lebih agresif oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).
Rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.598 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.554 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat pasca-rilis data inflasi AS
"Pergerakan rupiah dipengaruhi risk aversion di bursa global, penguatan dolar AS, dan harga obligasi AS, setelah data semalam menunjukkan inflasi AS masih bertahan tinggi," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dirilis kemarin menunjukan inflasi AS pada April mencapai 8,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan 8,5 persen (yoy) pada Maret.
"Ini memicu kekhawatiran The Fed untuk lebih agresif dan menyebabkan stagflasi. Sentimen semakin negatif," ujar Lukman Leong.
Kurs rupiah melemah dipicu kekhawatiran pengetatan moneter agresif The Fed
Kamis, 12 Mei 2022 16:32 WIB