ANTARAJAWABARAT.com,2/5 - Curah hujan tinggi di kawasan cekungan Bandung menjadi kendala yang memperlambat proses pengerukan Sungai Citarum yang sedang dilakukan saat ini.
"Faktor cuaca, yakni hujan deras mengakibatkan muka air Sungai Citarum turun naik. Bila kondisi air tinggi jelas proses pengerukan menggunakan ponton terhambat," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Hasanuddin di sela-sela Kolokium Pusat PU Pengairan di Bandung, Rabu.
Meski demikian, kata dia proses pengerukan terus dilakukan di sejumlah titik di Sungai Citarum dengan mengerahkan puluhan alat berat.
Dengan adanya faktor cuaca yang berpengaruh terhadap penyelesaian proyek pengerukan itu, tingkat sedimentasi juga masih cukup tinggi.
"Sekarang memasuki kemarau, diharapkan pengerukan bisa lebih maksimal. Namun demikian target penuntasan pengerukan Citarum dari kawasan Majalaya hingga Nanjung akan tuntas pada 2013," kata Hasanuddin.
Proyek pengerukan dan normalisasi Sungai Citarum pada 2012 ini menurut Hasanuddin besarannya mencapai Rp300 miliar.
Selain melakukan pengerukan, juga dilakukan sosialisasi bagi warga di kawasan aliran sungai untuk menjaga sungai dan mendukung program penghijauan di lahan kosong.
"Edukasi lingkungan bagi masyarakat di sekitar sungai juga dilakukan, salah satunya pembangunan rumah menghadap ke sungai, tidak membuang sampah serta menjaga vegetasi," kata Hasanuddin.
Terkait pengawasan untuk meminimalisasi dampak banjir, BBWS Citarum telah memasang sejumlah perangkat pengukuran tinggi muka air, kecepatan dan kualitas air. Perangkat itu dipasang di hulu, di kawasan banjir serta di bagian hilir.
"Perangkat pengawas muka air contohnya ada di Majalaya, Nanjung dan ada juga di daerah Ujungberung," kata Kepala BBWS Citarum itu menambahkan.***3***
Syarif A