Kota Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyemangati santri-santri untuk yakin bisa menjadi pemimpin di setiap level yang diharapkan selama berusaha, berdoa dan menuruti arahan pesantren dalam perjalanan pendidikannya, dilaporkan Sabtu.
Hal itu dikatakan Atang saat memberikan sambutan kegiatan Pesantren Kilat (Sanlat) Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri dengan jumlah 130 orang secara daring dan luring pada 2022, Jumat, yang juga berkolaborasi dengan DPRD Kota Bogor di ruang rapat paripurna dewan tersebut, agar memberi nuansa optimisme bagi para santri.
Baca juga: Pelajar dan santri ikuti Sanlat Ramadhan di Gedung DPRD Kota Bogor
"Ini ruang rapat paripurna, tidak semua orang bisa duduk di sini. Tapi hari ini dibuka untuk kalian, agar bisa merasakan, semangat menjadi pemimpin," kata Atang.
Menurut Atang, terobosan Sanlat yang dilakukan di gedung dewan, tepat di ruang paling penting untuk menetapkan regulasi berupa peraturan daerah (Perda) seyogyanya bisa mendorong santri untuk percaya diri bercita-cita menjadi pemimpin.
Kegiatan Pesantren Kilat Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri pada 2022 mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni BPJAMSOSTEK, Kementerian Ketenagakerjaan, DPRD Kota Bogor, Pemerintah Kabupaten Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI) Indofood, dan Alfamart.
Berikutnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Tata Jabar, Batamindo Investment Cakrawala, Yayasan Kesejahteraan Karyawan dan Pensiunan ANTARA (YKKPA) serta PDAM Tirta Kahuripan.
Sebagai tokoh masyarakat yang berawal dari santri di ujung Provinsi Jawa Timur, kata dia, keberhasilannya menjadi pemimpin menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah keniscayaan kepada siapa yang mau berjuang, menimba ilmu dan patuh kepada kyai atau guru yang selama ini mengajar dengan tulus dan baik.
"Kepemimpinan itu tinggal hanya soal waktu. Jangan pernah berkata bahwa saya tidak mungkin menjadi seorang pemimpin," ujar Atang.
Dikatakannya, santri perlu mengingat sabda Rasulullah, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban." Hal itu memacu setiap orang untuk mampu mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin yang berkapasitas dan memiliki bekal ahlak yang baik.