Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener mengungkapkan bahwa membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak saat bangun keesokan paginya.
"Besok paginya, anak punya perasaan kalau di buku tadi malam itu kayaknya seru, kejar-kejaran, menangkap kupu-kupu, misalnya. Dia jadi teringat, 'aku pengin nyari (kupu-kupu) juga'. Jadi, timbul rasa penasaran, ada enggak sih kupu-kupu di sekitar rumah," kata Samanta dalam sebuah acara virtual pada Rabu.
Baca juga: Chef Juna luncurkan menu khas Jabar untuk Dailybox
"Dia jadi penasaran, kupu-kupu bisa hidup dari mana. Nah, orang tua bisa jelaskan metamorfosanya kupu-kupu. Satu kali aja dia akan langsung ingat. Nanti, mungkin waktu dia kelas 4 atau 5 SD belajar IPA yang lebih mendalam lagi, belajar tentang hewan lagi, dia sudah kita bekali rasa penasaran," lanjut Samanta.
Sayangnya, menurut Samanta, orang tua kadang merasa terlalu lelah saat harus membacakan buku cerita kepada anak-anak karena kegiatan yang padat sepanjang hari.
Padahal, lanjut dia, buku cerita akan sangat membantu para orang tua dalam melakukan edukasi kepada anak tentang hal-hal baik.
"Misalnya, saat kita mau mengajarkan cuci tangan, kita cuma bilang 'ayok cuci tangan'. Tapi, bagaimana caranya supaya anak sadar dan enggak usah diingetin lagi untuk cuci tangan? Ya, kita bacakan buku. Apalagi kalau bacakannya pakai intonasi yang mendayu-dayu, itu akan nempel di otak anak," ujar Samanta.