ANTARAJAWABARAT.com,12/3 - Perusahaan pengelola klub Persib, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) akan dijadikan perusahaan terbuka dengan menjual 45 persen sehamnya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Persib akan 'go public' dengan menjual 45 persen saham melalui BEI. Prosesnya sedang dijajaki sesuai tahapan dan standar Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)," kata Wakil Direktur PT Persib Bandung Bermartabat M Farhan di Bandung, Senin.
Menurut Farhan, pimpinan dan para wakil pemegang saham PT PBB telah menyimak paparan dari perusahaan sekuritas yang akan membantu Persib terdaftar sebagai perusahaan publik yang menawarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Beberapa persyaratan ketat harus dilengkapi dan disiapkan pengelola "Maung Bandung" itu antara lain persetujuan bulat dari para pemegang saham, memenuhi standar akuntasi dan tata kelola perusahaan yang baik dari Bapepam, audit dan penilaian perusahaan oleh akuntan publik dan lembaga pemeringkatan, audit legalitas dan lainnya.
Saat ini pemegang saham Persib ada enam yakni lima perorangan dan satu lembaga. Pemilik saham perorangan antara lain H Umuh Muhtar. Zainury Hasyim, Kuswara Taryono serta lembaga adalah PT Surya Eka Perkasa pimpinan Glen Sugita.
"Langkah Persib menjadi perusahaan publik untuk memungkinkan Persib berkembang dan maju, termasuk memberi kesempatan pada masyarakat menjadi pemilik sahammayoritas Persib. Dana bisa terkumpul, bisa membeli pemain kelas dunia dan lainnya," katanya.
Selain itu, Persib kelak harus transparan dalam mengelola usaha karena harus mempertanggungjawabkannya kepada publik serta memiliki program pembinaan untuk Akademi Persib dan klub pendukung Persib.
"Yang jelas Persib nanti akan menhadi klub pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia," kata Farhan.
Meski demikian, pria yang berprofesi sebagai presenter itu enggan menyebutkan kapan waktu Persib akan memulai masuk pasar modal ataupun perusahaan sekuritas yang akan menangani langkah IPO dari perusahaan manajemen tim "Maung Bandung" itu.
Farhan menyebutkan, pemilikan saham Persib yang akan dilepas itu akan diprioritaskan bagi masyarakat Bandung dan Jawa Barat.
"Kami pastikan peminat saham asal Bandung dan Jabar prioritas, untuk memastikan bahwa Persib sungguh-sungguh tetap akan di Bandung dan tidak akan ke luar daerah," katanya.
Sementara itu dari sisi kinerja, kerugian Persib setiap musimnya terus menyusur, dan pada September 2012 menurut Farhan Persib dipastikan bisa menghapus kerugian dan mencatat kinerja positif.
Farhan menyebutkan, tiga tahun lalu kerugian mencapai Rp18 miliar, tahun 2010 rugi Rp12 miliar, namun terakhir musim 2011 kerugian tinggal Rp4 miliar karena masih pembenahan. Pada 2012, kami optimis bisa meraih kinerja positif," kata Farhan.
Selain kinerja yang terus membaik, langkah Persib melangkah ke pasar modal juga dilakukan melalui survei profil, demografi dan psikografi Bobotoh Persib yang dilakukan pada 2011.
Survei itu melibatkan konsultan Synovate, yang berperingkat tujuh lembaga survei dunia. Hasil survei itu akan sangat membantu mengenal bobotoh dan mengidentifikasikan keinginan bobotoh.***3***
Syarif A