"Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama," tegas Rumadi.
Menurut dia, yang terpenting saat ini bagaimana masyarakat bisa lebih hati-hati dan selektif dalam mengundang penceramah, dan tidak lagi memperdebatkan soal ciri apalagi nama.
"Apa yang disampaikan bapak Presiden adalah pesan untuk semua kelompok, agar lebih hati-hati dalam mengundang penceramah. Bukan memperdebatkan soal ciri atau nama," jelas Rumadi.
Baca juga: Polri: Arahan Presiden jadi pedoman mitigasi radikalisme
Baca juga: Waspadai pengaburan sejarah oleh kelompok radikal dan intoleran
Pesan presiden soal penceramah radikal bukan mengada-ada, kata KSP
Rabu, 9 Maret 2022 9:47 WIB