Pedagang lain di pasar yang sama, Ahmad mengatakan biasanya minyak goreng HET kemasan premium Rp14.000 juga dikirim dua minggu sekali, sementara kemasan sederhana belum sama sekali pernah diberi stok.
"Ada minyak goreng Rp14.000, cuma datangnya dua minggu sekali, waktunya nggak bisa dipastikan, sekarang lagi kosong, yang di bawah itu belum ada," kata dia.
Di Pasar Baru Bogor, pedagang kelontong Ujang mengaku tidak mendapat jatah stok minyak goreng HET.
"Di sini nggak ada yang HET, ada curah sekilo Rp18.000," katanya.
Toko kelontong lain yang cukup besar ,Tiga Sodara menyediakan minyak goreng sesuai HET dengan terbatas yang langsung didistribusikan lagi ke pedagang eceran lain.
"Kebagian dua minggu sekali, sekarang lagi kosong. Kalau ada kita jual, ada yang dikasih ke toko lain," ujar pelayan di toko itu.
Penelusuran ANTARA berlanjut ke Toko Makmur yang menjadi agen minyak goreng di Kota Bogor.