Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan infrastruktur harus mengurangi risiko bencana, bukan malah menambah risiko bencana.
Presiden mengharuskan agar semua program pembangunan nasional dan daerah berorientasi pada kebijakan tangguh bencana.
“Perizinan-perizinan usaha yang dikeluarkan harus mempertimbangkan risiko bencana, pembangunan infrastruktur harus mengurangi bencana, bukan menambah risiko bencana,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: BPBD : 19 desa di Jawa Barat masuk risiko tinggi bencana
Presiden menyampaikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat dan daerah untuk mengorientasikan program pembangunan pada konsep tangguh bencana. Kebijakan tangguh bencana harus menjadi arus utama, tambahnya.
“BNPB harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat maupun daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana. Harus ini semuanya, diajak," kata Presiden.
Presiden juga meminta sistem edukasi kebencanaan agar terus ditingkatkan, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana. Budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini dari setiap individu, keluarga, komunitas, sekolah, sampai lingkungan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur jangan menambah risiko bencana, pinta presiden
Rabu, 23 Februari 2022 10:17 WIB