Menurut dia, kebangkitan UMKM di dalam negeri sekaligus merefleksikan kuatnya pemulihan ekonomi Indonesia yang dipercaya menjadi Presidensi G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger pada tahun ini.
Sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dilihat telah mampu beradaptasi dan mulai pulih dengan baik di kondisi pandemi COVID-19, sehingga berhasil menjadi angin segar bagi pertumbuhan bisnis BRI.
"Membaiknya permintaan menjadikan BRI optimistis tetap optimal melakukan ekspansi kredit. Situasi yang sebenarnya bisa saya katakan masih optimistis bahwa kami akan bisa tumbuh secara berkelanjutan," tambah Sunarso.
BRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran sembilan persen sampai 11 persen pada tahun 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Dari segi manajemen risiko, Sunarso yakin BRI bisa menjaga rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di level 2,8 persen hingga tiga persen.
Sedangkan, profitabilitas terus didongkrak dengan mematok target Net Interest Margin (NIM) 7,6 persen sampai 7,8 persen, dibarengi dengan efisiensi cost of credit di kisaran 2,8 persen hingga tiga persen.
BRI optimistis hadapi tantangan ekonomi 2022 dengan kokohnya sektor UMKM
Selasa, 22 Februari 2022 16:18 WIB