Singapura (ANTARA) - Minyak melonjak ke level tertinggi tujuh tahun, mata uang safe-haven reli dan saham berjangka AS merosot pada Selasa pagi, ketika sayap timur Eropa berdiri di ambang perang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.
Minyak mentah berjangka Brent melonjak 4,0 persen menjadi diperdagangkan di 97,35 dolar AS per barel, tertinggi sejak September 2014. Indeks S&P 500 berjangka jatuh 2,0 persen dan Nasdaq berjangka merosot 2,7 persen.
Baca juga: Harga minyak jatuh terseret rencana KTT Ukraina, kesepakatan nuklir Iran
Ekuitas Eropa tergelincir 1,3 persen semalam ke level terendah empat bulan, sementara rubel Rusia melemah dan indeks ekuitas MOEX Rusia anjlok 10,5 persen.
Pasar AS ditutup untuk liburan pada Senin (21/2/2022). ASX 200 Australia tergelincir 1,3 persen di awal perdagangan.
Putin pada Senin (21/2/2022) mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka dan memerintahkan tentara Rusia untuk melancarkan apa yang disebut Moskow sebagai operasi penjaga perdamaian ke wilayah itu, meningkatkan risiko dalam krisis yang dapat memicu perang besar.
Harga minyak melonjak, saham merosot saat Rusia-Ukraina di ambang perang
Selasa, 22 Februari 2022 7:55 WIB