"Rehabilitasi lahan kritis ini tidak hanya ditujukan untuk rehabilitasi saja, tapi diharapkan kedepannya menjadi destinasi wisata unggulan, karena sudah lengkap ada mangrovenya ada hutan pantainya," kata dia.
Dalam merehabilitasi pantai Karang Tirta, pihaknya bekerjasama dengan pihak swasta yakni PT Sicepat Ekspres Indonesia. Menurutnya kontribusi dari pihak swasta juga dibutuhkan guna menangani lahan kritis.
Sementara itu, Manajer Komunikasi Perusahaan PT Sicepat Rangga Andriana mengatakan kontribusi tersebut dapat memotivasi perusahaan swasta lainnya guna turut menangani permasalahan lahan kritis.
"Ini sangat penting bahwa kita harus sadar karena sekarang itu terdapat sejumlah permasalahan lingkungan baik itu efek rumah kaca, lalu adanya peningkatan emisi gas," kata Rangga.
Selain itu, menurutnya pihaknya pun memiliki program jangka panjang dalam upaya rehabilitasi lahan kritis. Pihaknya, kata dia, menargetkan akan ada 100 ribu pohon yang ditanam di titik telah ditargetkan oleh Dishut.
"Ini akan jangka panjang karena kami juga ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan bibit yang kita tanam," kata dia.