ANTARAJAWABARAT.com,11/12 - Detasemen Bravo Anti Teror (Den Bravo) Wing III Korps Paskhas TNI-AU melakukan simulasi pembebasan sandera di atas Kereta Api di Stasiun Bandung, Sabtu (11/12) tengah malam.
Dalam simulasi penanganan teror dan pembebasan sandera itu, pasukan Den Bravo Anti Teror yang dipimpin Komandan Wing III Korps Paskhas Kolonel Yudi Bustomi sukses melumpuhkan pelaku teror dalam operasi yang digelar mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB itu.
Kegiatan latihan penanganan teror itu dilakukan oleh siswa pendidikan kontra teror Den Bravo Wing III Korps Paskhas TNI-AU yang bermarkas di Lanud Sulaeman Margahayu Kabupaten Bandung.
Sebanyak 30 siswa latihan pasukan anti teror TNI-AU itu terlibat dalam aksi pembebasan sandera yang ditandai dengan aksi taktis dari pasukan elit itu. Selain itu tim Bravo juda didukung oleh sekitar 60 personil lainnya dari unsur Polri, POM AD serta Polisi Khusus KA (Polsuska).
Kegiatan latihan kontra teror yang dilakukan pasukan khusus TNI-AU itu sudah beberapa kali digelar, selain di KA dimulasi serupa juga digelar di pesawat terbang, gedung dan di angkutan bus.
"Latihan kontra teror di atas KA dan Stasiun KA jelas sangat bermanfaat bagi kami di jajaran PTKA, untuk itu petugas stasiun juga dilibatkan dalam kegiatan simulasi ini, sehingga mereka tahu betul apa yang harus dilakukan bila dihadapkan dengan kondisi seperti itu," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Prayitno.
Menurut Bambang, jajaran PTKA sudah melakukan antisipasi, salah satunya melakukan pemeriksaan dengan menggunakan metal detector di pintu masuk stasiun KA serta menyertakan petugas khusus Polsuska untuk pengawalan dan pengamanan perjalanan KA.
"Ada prosedur tetap yang diterapkan bila menghadapi aksi teror antara lain koordinasi antara masinis, awak KA, petugas stasiun terdekat serta petugas keamanan," kata Bambang.
Selain itu antisipasi teror, seperti kasus pembajakan KA, PTKA memberlakukan pengamanan khusus selain menyertakan Polsuska, juga memberlakukan larangan memasuki ruang masinis bagi yang tidak berkepentingan.
Sementara itu latihan penanganan anti teror di atas KA dan stasiun itu menurut Bambang bukan berarti perjalanan KA tidak aman melainkan sebagai langkah antisipasi dan kesiapan aparat keamanan dalam melakukan aksi pencegahan terhadap aksi terorisme.
"Kegiatan ini meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan aparat dalam menangani kasus tersebut, secara umum perjalanan KA sangat kondusif," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung itu menambahkan.***4***
Syarif A