"Khusus KTT G20, kami akan tingkatkan 40 persen sambil kami tingkatkan utilisasi aset," tegas Darmawan.
Saat ini, PLN sudah melalukan proses relokasi pembangkit dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati ke Pembangkit Listrik tenaga gas (PLTG) Pesanggaran sebesar 100 MW.
Proses ini ditargetkan selesai pada Oktober 2022, sehingga pada waktu KTT berlangsung total daya mampu sistem di Bali akan memiliki kapasitas sebesar 1.422,1 MW.
Perseroan memprediksikan beban puncak saat penyelenggaraan KTT G20 sebesar 980 MW.
Darmawan berharap setelah acara KTT G20 selesai, permintaan terhadap listrik PLN dapat bertahan di angka tersebut.