New York (ANTARA) - Harga minyak merosot tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena melonjaknya kasus varian virus corona Omicron di Eropa dan Amerika Serikat memicu kekhawatiran investor bahwa pembatasan baru untuk memerangi penyebarannya dapat mengurangi permintaan bahan bakar.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari tergelincir dua dolar AS atau 2,7 persen, menjadi menetap di 71,52 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari kehilangan 2,63 dolar AS atau 3,7 persen, menjadi ditutup di 68,23 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak jatuh di Asia, penyebaran Omicron redupkan prospek permintaan
Brent sempat jatuh ke terendah sesi di 69,28 dolar AS per barel, sementara WTI merosot ke 66,04 dolar AS per barel, keduanya level terendah sejak awal Desember.
"Ini adalah reaksi spontan terhadap proliferasi virus dan ketakutan bahwa penguncian dapat menyebar dengan cepat," kata Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston.
Belanda melakukan penguncian pada Minggu (19/12) dan kemungkinan lebih banyak pembatasan COVID-19 diberlakukan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru membayangi beberapa negara Eropa.