Jayapura (ANTARA) - Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 resmi berakhir pada Jumat malam dan ditutup secara paripurna oleh penampilan Noah di Stadion Lukas Enember, Jayapura.
Beberapa tembang populer dibawakan Noah, mulai dari “Separuh Aku”, “Wanitaku”, sampai “Khayalan Tingkat Tinggi.”
Atlet, ofisial, dan penonton yang berada di dalam stadion makin dibuat bersukacita saat Ariel dan kawan-kawan membawakan “Topeng” sebagai lagu penutup.
Selain Noah, upacara penutupan PON Papua juga turut dimeriahkan oleh Saykoji, Iwa K, Yura Yunita, dan sejumlah musisi Papua, seperti Nogei, Blasta Rap Merauke, Kork Papua, M.A.C, dan Manggo Rap.
Upacara penutupan PON, sebagaimana pada pembukaan, juga terbatas bagi penonton, yaitu hanya 25 persen dari kapasitas stadion yang mencapai 40 ribu orang.
Penonton dan tamu VIP yang akan mengikuti upacara penutupan akan menggunakan undangan sebagai syarat masuk dan bukan lagi menggunakan kartu identitas PON ataupun gelang. Undangan bagi tamu VIP akan mempunyai hologram khusus yang diverifikasi oleh pasukan pengamanan presiden.
Pada PON ke-20, kontingen Jawa Barat kembali meraih gelar juara umum mengulangi kesuksesan pada PON 2016. Jabar mengumpulkan 133 medali emas, 105 medali perak, dan 115 perunggu.
DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan perolehan 110 medali emas, 91 medali perak, dan 100 perunggu. Posisi ketiga ditempati tim Jawa Timur yang mengumpulkan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu.
Sementara itu, tim tuan rumah Papua finis di posisi keempat dengan mengoleksi 93 medali emas, 66 medali perak, dan 102 perunggu.
Usai Papua, Aceh dan Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah bersama PON edisi berikutnya, yang untuk pertama kalinya digelar di dua provinsi.
Baca juga: Gubernur Papua: Kita berjumpa lagi di ufuk barat matahari terbenam Aceh-Sumut
Baca juga: Wapres Ma'ruf mencatat PON XX Papua tidak mudah diselenggarakan
Baca juga: Papua serahkan tongkat estafet tuan rumah PON ke Aceh dan Sumut