Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, ditutup relatif stagnan di tengah penguatan indeks saham Asia.
IHSG melemah tipis 0,93 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.416,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,81 poin atau 0,41 persen ke posisi 924,25.
"Koreksi beberapa komoditas diantaranya batu bara, minyak dan tembaga, serta aksi ambil untung dari investor setelah menguat signifikan di hari sebelumnya, menjadi katalis negatif yang menekan IHSG," tulis Tim Riset Ajaib Group dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Dibuka menguat, IHSG bergerak variatif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mayoritas berada di teritori negatif.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dimana sektor barang konsumen primer naik paling tinggi yaitu 2,55 persen, diikuti sektor barang konsumen nonprimer dan sektor kesehatan masing-masing 1,99 persen dan 0,52 persen.
Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 2,59 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor infrastruktur masing-masing minus 2,4 persen dan minus 0,77 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp1,56 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.551.303 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,41 miliar lembar saham senilai Rp17,94 triliun. Sebanyak 220 saham naik, 289 saham menurun, dan 150 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 149,34 poin atau 0,54 persen ke 27.678,21, indeks Hang Seng naik 735,24 atau 3,07 persen ke 24.701,73, dan indeks Straits Times meningkat 20,29 poin atau 0,66 persen ke 3.104,17.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan menguat terbatas seiring kenaikan indeks Wall Street
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 2,41 poin
Baca juga: IHSG BEI melesat ditopang sektor perindustrian dan keuangan