Karawang, 18/5 (ANTARA) - Ratusan massa dari dua kelompok lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terlibat bentrok di Jalan Raya Maligi IV, kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC) Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Pantauan ANTARA, bentrok terjadi setelah massa LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang akan berunjuk rasa di depan PT Meiwa Indonesia dihadang massa dari LSM Komando Penegak Keadilan (Kompak) yang bergabung bersama warga Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Saat dihadang massa dari LSM Kompak dan warga Desa Sukaluyu beberapa ratus meter dari PT Meiwa, massa GMBI yang menggunakan sepeda motor dan roda empat tersebut terus maju mendekati perusahaan yang akan didemo itu, dengan merangsek barisan massa yang berusaha menghadang.
Dua massa yang saling berhadapan itu awalnya terlibat "perang mulut". Tetapi akhirnya bentrok sampai terjadi kericuhan, setelah beberapa orang dari dua kelompok massa yang berbeda itu melakukan aksi pemukulan.
Tidak jelas kelompok mana yang lebih dulu melakukan pemukulan, pastinya setelah kejadian pemukulan itu terjadi bentrok antarkelompok massa tersebut.
Aksi saling kejar-kejaran pun terjadi antarkelompok massa di sekitar jalan raya Maligi IV kawasan industri KIIC, sampai ada sejumlah orang dari dua kelompok itu yang saling baku hantam. Beberapa orang dari LSM Kompak dan warga Desa Sukaluyu sempat ada yang menjadi objek sasaran massa dari GMBI.
Massa GMBI yang jumlahnya lebih banyak akhirnya berhasil membubarkan massa dari LSM Kompak dan warga Desa Sukaluyu. Kemudian melanjutkan unjuk rasa di depan PT Meiwa.
Begitu juga aparat kepolisian yang berjaga, berusaha melerai kedua kelompok massa yang terlibat bentrok itu, dengan memerintahkan massa dari LSM Kompak bubar dari lokasi kejadian.
Massa GMBI yang diperkirakan mencapai sekitar 500 orang itu lalu melakukan orasi secara bergantian di depan PT Meiwa. Mereka menuntut PT Meiwa memperhatikan masyarakat Karawang, dengan memberikan pengelolaan limbah pabrik itu kepada masyarakat Karawang.
Ali Khumaini
