Papua (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus cabang olahraga muaythai Provinsi Riau Oktovianes Sinyo Lesnussa mengaku sudah membaca dan mempelajari strategi dari atlet Jawa Barat menjelang partai final cabang olahraga muaythai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
"Persiapan khusus kita salah satunya ialah membaca strategi lawan," kata Sinyo di Jayapura, Minggu.
Selain itu, Sinyo yang juga Manajer Muaythai Provinsi Riau tersebut mengaku sudah mengevaluasi hasil-hasil pertandingan dari Nur Saadah sebelum berhasil melaju ke partai puncak.
Menatap partai puncak yang akan digelar di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI), Sinyo mengatakan atlet putri muaythai Oqta Mesi Simorangkir yang akan berlaga di kelas -43 kilogram siap secara mental dan fisik.
Pertemuan antara atlet Jawa Barat dan Riau tersebut merupakan kali pertama. Pada laga eksibisi cabang olahraga muaythai PON XIX 2016 di Jawa Barat, keduanya tidak sempat bertemu di gelanggang.
Sebelum mencapai final, Oqta atlet berdarah batak tersebut berhasil menyingkirkan atlet asal Sulawesi Utara di babak penyisihan. Selanjutnya di babak semifinal ia menundukkan atlet Kalimantan Timur Siti Hadijah.
Di sisi lain, Nur Saadah yang merupakan salah satu atlet yang diunggulkan meraih medali emas di cabang olahraga muaythai. Ia berhasil mengalahkan lawan-lawannya termasuk atlet tuan rumah di babak semifinal.
Sebagai tambahan informasi, Nur Saadah atlet Jawa Barat merupakan peraih medali perak pada Kejuaraan Internasional Muaythai Jak Top di Mal Pluit, Jakarta Utara.
Bagi Riau, Oqta merupakan harapan terakhir di cabang olahraga muaythai untuk meraih medali emas. Dua atlet lainnya gugur sebelum mencapai partai final.
Terakhir, sebelum laga dimulai, Sinyo berharap seluruh masyarakat di Bumi Lancang Kuning mendoakan dan mendukung perjuangan Oqta agar bisa membawa pulang medali emas.
Baca juga: Riau tantang Jabar di final Muaythai 43 kilogram putri
Baca juga: Jawa Barat singkirkan atlet tuan rumah untuk maju ke final muaythai