Cirebon (ANTARA) - Rekayasa lalu lintas sistem ganjil genap untuk kendaraan di Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai Sabtu (4/9) dihentikan setelah kasus COVID-19 di daerah itu melandai.
"Sistem ganjil genap mulai Sabtu (4/9) kita istirahatkan (dihentikan) untuk sementara," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan di Cirebon, Jumat.
Imron mengatakan penghentian rekayasa lalu lintas ganjil genap tersebut setelah adanya persetujuan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon.
Menurutnya, hasil evaluasi yang dilakukan Forkopimda menyepakati adanya pelonggaran aktivitas masyarakat, meskipun saat ini sedang diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Untuk itu, katanya, semua anggota yang berjaga di pos penjagaan sistem ganjil genap mulai Sabtu (4/9) sudah kembali ke kantornya masing-masing.
"Mulai besok petugas jaga sudah kita kembalikan ke instansi masing-masing," tuturnya.
Imron mengatakan sistem tersebut bisa diterapkan kembali apabila kasus COVID-19 di Kota Cirebon mengalami peningkatan, namun diharapkan tidak ada lagi penambahan kasus.
"Kita berharap kasus COVID-19 tidak kembali naik dan sistem tersebut tidak lagi diterapkan," katanya.
Satgas Penanganan COVID-19 Kota Cirebon mencatat pada Jumat (3/9),) kasus aktif COVID-19 terdapat 76 dan ini menjadi yang terendah selama penerapan PPKM.
Bahkan, di Kota Cirebon kasus aktif COVID-19 sempat mencapai 1.200 dan menjadi yang tertinggi selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Sekda klaim kasus COVID-19 di Kota Cirebon terkendali
Baca juga: Jumlah sembuh harian COVID-19 di Kota Cirebon naik
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau vaksinasi COVID-19 "door to door" di Kota Cirebon
Program ganjil genap kendaraan Kota Cirebon dihentikan, ini alasannya
Jumat, 3 September 2021 18:53 WIB