Bandung, 29/1 (ANTARA) - Sebanyak 16 korban luka-luka akibat tabrakan Kereta Api Mutiara Selatan dengan Kutojaya di Stasiun Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, masih dirawat di rumah sakit.
"Laporan terakhir masih ada 16 korban luka yang masih menjalani perawatan, dua di antaranya akan dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Kebon Jati dan RS Gombong," kata Kepala Humas PT Kereta Api (KA) Daop II Bandung Bambang Setya Prayitno ketika dihubungi ANTARA, Sabtu.
Menurut dia, 16 korban itu dirawat di tiga rumah sakit, yakni 12 orang di RSUD Banjar, RSUD Tasikmalaya (1) dan RS Hasan Sadikin Bandung (3).
Korban yang dirawat di RSUD Banjar adalah Hindun, Yayang, A Tusiman, Sutrisno, Indea, Sri Lestari, Sarmini. Marsih, Aas Saefullah, Ujang Hendrik.
Sedangkan dua lainnya Sain dialihkan ke RS Kebon Jati Bandung dan Sugito dialihkan perawatannya ke RSUD Gombong.
Poniman saat ini masih dirawat di RSUD Tasikmalaya, sedangkan tiga korban yang luka berat dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung.
Empat korban luka-luka lainnya sudah diperkenankan pulang yakni Surati, Nanik, Maryadi dan Sumirahyuningsih.
"Semua biaya perawatan ditanggung PT KA, dan Asuransi Jasa Raharja," kata Bambang.
Tabrakan KA Mutiara Selatan dengan KA Kutojaya terjadi pada Jumat (18/1) pukul 20.25 WIB di lintasan tiga Stasiun Langensari, Kota Banjar.
KA Kutojaya Selatan yang sedang berhenti di lintasan tiga ditabrak KA Mutiara Selatan yang sedang melaju menuju Bandung.
Akibat tabrakan tersebut tiga orang meninggal dunia. Kecelakaan ini masih diselidiki Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tim Internal PTKA, serta pihak kepolisian.
Sementara itu, mengenai kerugian PT KA akibat kecelakaan tersebut, Bambang menyatakan belum mengetahuinya. "Kami belum mendapat informasi, fokus masih mengurus korban yang masih dirawat," katanya.
Syarif A