Bandung, 25/12 (ANTARA) - Ranah tatar sunda kehilangan salah satu putra terbaiknya yakni budayawan sekaligus sastrawan sunda HR Hidayat Suryalaga yang tutup usia pada usia 69 tahun di Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung pada Sabtu (25/12) dini hari sekitar pukul 00.17 WIB.
"Ayahanda kami telah berpulang dini hari tadi," kata Ritha Suryalaga, salah seorang anaknya, membenarkan.
Menurut Ritha, jenazah akan dimakamkan di TPU Sukaasih sekitar pukul 12.00 WIB setelah disemayamkan di rumah duka Komplek Sukaasih V Atas No2, RT 05/06, Kelurahan Sindangjaya, Kecamatan Mandalajati, Ujungberung, Kota Bandung.
Abah Surya (sapaan almarhum HR Hidayat Suryalaga) dikenal sebagi sosok yang sangat peduli dengan dunia sastra dan budaya sunda.
Semasa hidupnya, almarhum telah menulis 36 naskah drama dan hampir semuanya sudah dipentaskan, di antaranya "Etika sarta Tatakrama" pada tahun 1994, "Wulang Krama" sebanyak lima jilid pada tahun 1994.
Namun salah satu karyanya yang paling dikenal ialah tafsir Nurhidayah Saritilawah Basa Saunda Al Quran (Winangun Pupuh).
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, menyatakan rasa belasungkawa dan kehilangan atas kepergian almarhum HR Hidayat Suryalaga untuk selama-selamanya.
"Tatar sunda kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya dan yang jelas, kami dari Pemprov Jawa Barat menyatakan rasa belasungkawa yang sebesar-besar untuk almarhum dan semoga keluarga almarhum diberikan kekuatan," kata Dede Yusuf, yang ditemui usai membuka Braga Festival 2010.
Menurut Wagub, rencananya akhir tahun ini Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar akan memberikan penghargan kepada almarhum.
"Memang setiap akhir tahun menyambut tahun baru kami selalu memberikan penghargaan kepada para tokoh masyarakat sunda yang telah berkontribusi dalam budaya sunda, salah satunya almarhum," ujarnya.***4***