Bandung, 21/12 (ANTARA) - PD Kebersihan Kota Bandung melakukan pengangkutan sampah yang menumpuk hebat di Kota Bandung dengan prioritas di '"ing satu" atau kawasan pusat Kota Kembang.
"Sejak Jumat lalu pengangkutan sampah normal lagi, namun kami diinstruksikan mengangkut sampah di tengah kota. Setelah tuntas baru mengangkut di daerah lainnya di luar 'ring satu'," kata Dedi, salah seorang awak truk sampah yang biasa bertugas di TPS Jalan Buah Batu Kota Bandung, Selasa.
Selain itu, sampah-sampah dari gerobak langsung dinaikan ke atas truk untuk menghindari tumpukan sampah lebih parah di TPS yang rata-rata sudah penuh oleh sampah yang tertimbun seminggu lalu.
Dedi mengaku, setiap harinya ia mengangkut dua rit sampah dari TPS Buah Batu, namun dalam beberapa hari terakhir diperbantukan untuk menghabiskan sampah-sampah yang ada di TPS di pusat Kota Bandung.
"Sampah sudah tertumpuk seminggu, tidak mudah untuk menghabiskannya, bahkan harus lembur hingga malam hari," katanya.
Sementara itu akses jalan yang rusak menuju TPA Sarimukti yang sempat diblokir oleh warga di tiga desa di sekitar itu, mengakibatkan pengangkutan sampah terganggu. Para sopir truk mengaku khawatir saat melintasi jalan yang berlubang-lubang dengan kedalaman hingga setengah meter itu.
"Sebelum diperbaiki ngilu melintas di jalan menuju TPA karena bolong-bolong sehingga kendaraan mudah oleng. Terlebih bak sampah kan tidak paten sesekali bisa terguling bisa terguncang ke samping," kata Dedi.
Selain Dedi, ratusan rekannya sesama petugas angkutan truk sampah juga bekerja keras dalam beberapa hari terakhir untuk menghabiskan tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah TPS di Kota Bandung.
"Sampahnya tersimpan lama, baunya minta ampun," kata salah seorang petugas truk sampah yang ditemui di TPS Tegallega.
Tumpukan sampah juga masih terlihat di kawasan Andir, Kiaracondong, Tegallega, Buah Batu, Sederhana dan di sejumlah lokasi lainnya.
Sementara itu pengangkutan sampah dari Kota Bandung dan Cimahi sempat terhenti ketika warga dari ketiga desa sekitar TPA Sarimukti memblokir akses jalan ke tempat pembuangan sampah bersama itu.
Mereka meminta kompensasi kepada pemerintah, salah satunya kompensasi dalam bentuk uang, perbaikan sarana jalan serta memperbaiki kinerja pengolahan sampah di lokasi itu. Warga baru mengizinkan kembali truk sampah masuk pada Jumat (17/12).***3***
Syarif A