Cimahi, 21/12 (ANTARA) - Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD, Letnan Jenderal TNI Budiman menegaskan, jika keberadaan polisi militer bukanlah untuk mencari-cari kesalahan prajurit dan bukan juga untuk kepentingan memperoleh imbalan, melainkan demi komitmen keprajuritan.
"Prajurit polisi militer harus menjadi contoh yang baik dalam melakukan penertiban terhadap penegakkan hukum, disiplin dan tata tertib," katanya, saat memberikan sambutan saat upacara serah terima jabatan Danpusdikpom di lapangan Pusdikpom Kodiklat TNI AD, Kota Cimahi, Selasa.
Dengan konsistensi, menurutnya, pada akhirnya akan menjadikan TNI AD sebagai institusi yang diawaki oleh prajurit yang sadar hukum, taat aturan, memiliki disiplin yang tinggi dan tidak arogan yang dapat merugikan kesatuan. Polisi militer harus menjadi barometer kedisiplinan dari kesatuan lainnya.
Menurutnya, tugas yang diemban Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) sangat strategis dalam penyiapan sumber daya prajurit TNI AD. Oleh karena itu, tugas komandan Pusdikpom yang baru adalah melakukan inovasi dan terobosan dalam penyiapan karakter prajurit polisi militer yang berkualitas.
"Di samping itu, saya berpesan kepada Danpusdikpom Kodiklat yang baru agar dapat melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan oleh pejabat lama, yakni Kolonel CPM M. Jayusman. Sehingga nantinya terjadi kesinambungan yang sehat dan harmonis," ujarnya.
Sementara itu, pejabat baru Danpusdikpom Kodiklat TNI AD, Kolonel CPM Maliki Mift mengatakan, pihaknya berjanji akan mengembangkan Pusdikpom TNI AD secara berkelanjutan dengan mengembangkan hal-hal baru.
Dikatakan dia, pengembangan hal baru tersebut salah satu di antaranya yakni pengembangan informasi dan teknologi yang lebih difokuskan kepada para siswa.
"Pengembangan sarana dan prasarana IT di lingkungan Pusdikpom TNI AD sudah dilaksanakan oleh pejabat lama. Sudah menjadi tugas saya sekarang untuk mengaplikasikan program IT untuk meningkatkan kualitas prajurit Pusdikpom TNI AD dari sisi sumber daya manusia yang profesional," ucapnya.
Pejabat lama Danpusdikpom, Kolonel CPM M. Jayusman, saat ditemui mengatakan, selama masa kepemimpinannya sebagai Danpusdikpom TNI AD, telah melaksanakan program kerja yang dicanangkan sesuai kurikulum pendidikan polisi militer tahun ajaran 2010.
"Sebanyak 23 macam program pendidikan yang dicanangkan, telah selesai dilaksanakan Pusdikpom TNI AD dengan sebaik mungkin. Pada tahun ajaran 2010, tercatat sekitar seribu siswa telah disiapkan untuk menjadi prajurit andal sesuai dengan program kecabangan pendidikannya," katanya.
Jayusman menjelaskan, Pusdikpom TNI AD disiapkan untuk membentuk dan meningkatkan karakter prajurit TNI AD sesuai dengan kecabangannya. Hal tersebut ditempuh dengan mengadakan pengembangan keahlian sesuai dengan bidang garapannya.
"Kami mengembangkan pula mengenai penyelidikan, penyidikan, dan tata tertib di lingkungan TNI AD serta menjalankan program e-learning," katanya.
Pengembangan program e-learning, dikatakan Jayusman, dilakukan untuk menyiapkan prajurit polisi militer yang menguasai bidang teknologi. Meski demikian, diakui Jayusman, program e-learning tersebut belum sepenuhnya dapat terlaksana karena adanya promosi jabatan fungsional baru yang harus ia emban.
"Secara pribadi saya menitipkan kepada pejabat baru Danpusdikpom TNI AD agar meneruskan dan mengembangkan program kurikulum pendidikan polisi militer untuk menyiapkan prajurit yang handal dan profesional memenuhi tantangan masa datang," pungkasnya.***4***
PUSDIKPOM BUKAN UNTUK MENCARI KESALAHAN PRAJURIT
Selasa, 21 Desember 2010 17:23 WIB