GOW SUMEDANG HARUS BEREMPATI PADA NASIB TKI

Sumedang, 24/11 (ANTARA) - Menyikapi nasib yang tidak beruntung serta penderitaan para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri, rasa empati semestinya ditunjukkan oleh organisasi wanita di Kabupaten Sumedang, kata Bupati Sumedang, Don Murdono.

Dalam sambutan pada acara HUT Gabungan Organisasi Wanita (GOW) ke-51, di Sumedang, Rabu, bupati mengatakan, ajakan yang disampaikannya, bukan untuk memprovokasi, tetapi ajakan agar organisasi-organisasi wanita di Sumedang bisa lebih peduli dan menunjukkan rasa empatinya terhadap para TKW yang menderita di luar negeri.

Selain memberikan rasa empatinya kepada nasib saudara-saudaranya, Don juga berpesan, dalam usianya ke-51 tahun, GOW diharapkan lebih eksis dan lebih peduli terhadap isu-isu dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

"Dalam hal bencana misalnya, Ibu-ibu harus mau untuk menerima para korban yang harus mengungsi di rumahnya," kata Don.

Pada kesempayan yang sama, Ketua GOW Sumedang, Ny Hj Ida Erdhi mengatakan, sebagai organisasi yang telah berumur setengah abad, GOW harus sudah bisa lebih matang dalam menjalankan perannya sebagai pemersatu seluruh organisasi wanita yang ada di Kabupaten Sumedang.

"Marilah kita sama-sama untuk intropeksi diri, apakah organisasi kita sebagai mitra kerja pemerintah sudah mampu menjalankan visi dan misi yang diemban, yaitu meningkatkan persatuan dan kesatuan organsiasi wanita. Mari kita tunjukkan, bahwa kaum perempuan mau dan mampu untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan dirinya, dalam segala bidang kehidupan," tandas dia.

Dikatakannya, tantangan yang dihadapi kaum perempuan saat ini semakin berat. Sebagai roda-roda rumah tangga, kaum perempuan dituntut lebih berdaya, dan terus-menerus melakukan upaya meningkatkan kwalitas layanannya bagi kesejahteraan keluarga.

Dalam menjalankan perannya selaku organisasi, menurut dia, GOW perlu bersinergi dengan komponen masyarakat lainnya. Hal tersebut, agar dalam setiap aktifitas yang dilakukan GOW mampu menjaga harmonisasi dalam dinamika otonomi daerah. ***4***