Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ade Lukman mengatakan bahwa ada kemungkinan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua digelar tanpa kehadiran penonton jika situasi pandemi COVID-19 belum menurun.
Menurut Ade, meski masyarakat di sekitar venue sudah mendapat vaksin COVID-19, itu tak menjamin nantinya penonton bakal diizinkan masuk menyaksikan PON Papua, yang bakal berlangsung pada 2-15 Oktober tersebut.
“Kami belum memutuskan apakah akan dihadiri (penonton) atau dibatasi. Kami akan mengikuti perkembangan dan pengarahan dari Satgas COVID-19,” kata Ade saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Kendati belum ada kepastian terkait kehadiran penonton, Ade mengatakan panitia penyelenggara sudah menyusun panduan protokol kesehatan pelaksanaan PON Papua guna mencegah berbagai kejadian tak terduga.
PON Papua akan digelar di empat wilayah, yakni Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika, dan Merauke.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan supaya masyarakat yang ada di sekitar venue di empat klaster itu mendapatkan vaksin COVID-19 agar mereka dapat turut menyemarakkan pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan telah menjamin bahwa ketersediaan vaksin COVID-19 yang dibutuhkan sekitar 200 ribu dosis untuk PON Papua aman dan telah masuk dalam alokasi yang dipersiapkan Kemenkes.
Menurut Ade, proses vaksinasi masyarakat di sekitar area pertandingan pun saat ini sudah mulai berjalan.
“Sudah. Sebagai contoh saat kami ke Papua itu ada rapat CdM bulan lalu itu mereka sudah menyiapkan fasilitas vaksinasi. Jadi saya rasa ini sedang berjalan,” tuturnya.
“Target kami belum tahu, tetapi diharapkan Agustus-September ini sudah selesai semua untuk proses vaksinasinya,” pungkas dia.
Baca juga: Raffi Ahmad berencana gelar "fun match" untuk gairahkan PON Papua
Baca juga: KONI Pusat usulkan PON Papua digelar pada 2-13 Oktober 2021
Baca juga: Menpora bantah kabar penundaan PON XX di Papua