Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2021 mencapai tujuh persen dengan melihat beberapa indikator mulai dari realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus membaik.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan bergerak positif, diperkirakan mencapai tujuh persen," katanya dalam keterangan pers yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Dia menyebutkan realisasi PMA telah mencapai 54,6 persen dan IKK per Maret 2021 untuk kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp5 juta mencapai 90,1 atau mendekati zona normal 100.
Selain itu, perkembangan ekspor dan impor juga sudah kembali normal termasuk belanja pemerintah yang telah berada di jalur positif.
"PMTB kita sudah mendekati arah positif 0,23 persen. Bahkan ekspor 6,74 persen lebih tinggi dibanding pra-COVID, sedangkan impor barang modal dan konsumsi 5,27 persen," kata Airlangga.
Dia juga menyampaikan kenaikan harga komoditas seperti sawit, karet, nikel, tembaga, dan batubara telah mendorong pemulihan ekonomi yang tercermin dari perbaikan kondisi perekonomian daerah sepanjang kuartal I 2021.
Kondisi perekonomian di Pulau Sumatera tercatat telah mendekati arah positif 0,86 persen dan Pulau Jawa berada pada angka 0,83 persen.
Sementara itu, sebagian pulau di tengah dan timur Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu Sulawesi sebesar 1,2 persen dan Papua 8,97 persen.
"Tentunya, ini didorong oleh harga-harga komoditas baik itu sawit, karet, nikel, copper, dan batubara," ujar Airlangga.
Baca juga: Presiden Jokowi optimistis target pertumbuhan ekonomi 2021 tercapai
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan penanganan kesehatan dan ekonomi bersamaan
Baca juga: Pemulihan ekonomi China lebih cepat pada kuartal IV 2020, tanda lebih kuat 2021