Cimahi, 11/8 (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat kembali menegaskan kesungguhannya untuk mengembangkan keberadaan pusat pendidikan militer (Pusdikter) yang ada di Kota Cimahi sebagai tempat wisata.
Kepala Kantor Penanaman Modal Kota Cimahi, Benny Bachtiar, Rabu, mengatakan, selain mempermudah para generasi bangsa dalam memahami wawasan kebangsaan dan memupuk rasa nasionalismenya, adanya wisata militer ke sejumlah Pusdikter yang ada di Cimahi juga akan mendatangkan nilai ekonomis bagi Kota Cimahi.
"Ke depannya kita harapkan Pusdikter yang ada di Cimahi bisa menjadi pusat pengembangan dan peningkatan wawasan kebangsaan generasi muda. Ini juga menjadi bagian dari investasi yang tak ternilai harganya," kata Benny Bachtiar, Rabu.
Sebelumnya Wakil Wali kota Cimahi Eddy Rachmat yang berencana mengembangkan Pusdikter milik TNI menjadi sarana cagar budaya (heritage).
Eddy menjelaskan, keberadaan wisata militer di Kota Cimahi diharapkan dapat memberi dampak bagi pemerintah daerah dan warga sekitar.
"Sebetulnya, sebelum berkembang menjadi sebuah kota, keberadaan militer di Cimahi juga lebih dulu ada. Nah, dengan adanya wisata militer ini tentunya akan banyak dampak positifnya," kata Eddy.
Salah satu dampak positif tersebut, kata Eddy, ialah dapat menciptakan industri kreatif seperti penjualan cinderamata atau oleh-oleh dari wisata militer.
Untuk mewujudkan konsep wisata militer tersebut, Pemkot Cimahi sedang berupaya melakukan koordinasi dengan pihak TNI. "Pembicaraan secara lisan sudah dilakukan, namun masih perlu penjajakan lebih mendalam dengan pihak TNI," ujarnya.
Berdasarkan data yang ada di Pemkot Cimahi, 60 persen dari wilayah Kota Cimahi itu digunakan sebagai fasilitas militer dan sebagian besar fasilitas yang ada tercatat masih aktif.
Dari 60 persen itu ada delapan fasilitas militer yang memungkinkan untuk dijadikan ajang wisata yaitu pusat pendidikan Artileri, Pusdik Jasmani, Pusdik Pal, Pusdik Perbengkelan dan Angkutan, Pusdik Artileri Medan, Pusdik Guru Militer, Pusdik Infantri, dan Pusdik Polisi Militer.
Berdasarkan catatan sejarah, Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811 ketika Gubernur Jendral Herman Willem Daendels membuat Jalan Anyer-Panarukan sekitar tahun 1874-1893.
Belanda membangun Jalur kereta api Bandung Cianjur dan bersamaan dengan itu Stasiun Cimahi pun Ikut berdiri.
Pada 1886 pusat pendidikan militer bersama fasilitas lain seperti rumah sakit, rumah tahanan militer Juga disiapkan. Termasuk Gereja St Ignatius Loyola, kerkhof Leuwigajah (kuburan Belanda-Ereveld Leuwigajah), Rumah Sakit Dustira masih berdiri gagah.***4***
(U.pso-215/C/Y003/M019) 11-08-2010 17:07:46
