Indramayu (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Bandung Deden Ridwansah mengatakan pencarian dan evakuasi korban tabrakan kapal di perairan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terkendala sulitnya komunikasi.
"Kendala kita hadapi ini komunikasi yang sangat sulit sehingga informasi kurang berkembang," kata Deden di Indramayu, Minggu.
Menurutnya, dengan sulitnya komunikasi antara tim yang berada di lapangan dan pos, maka informasi tidak bisa berkembang, sejauh mana tim melakukan pencarian kepada para korban.
Namun yang pasti, lanjut Deden, informasi terakhir menyebutkan bahwa tim telah menemukan dua orang korban dalam keadaan meninggal dunia.
Sedangkan 15 orang lainnya yang dinyatakan selamat dalam kondisi baik dan sudah dievakuasi ke KN Wisnu milik Basarnas.
"Tadi saya komunikasi dengan KN Wisnu bahwa 15 orang yang berhasil diselamatkan dalam keadaan sehat," ujarnya.
Saat ini, kata Deden, tim yang melakukan pencarian di lokasi kejadian terus berupaya menyisir semua titik terjadinya tabrakan antara Kapal Nelayan Barokah Jaya dan Kapal Habco Pioneer.
Ia menambahkan, pihaknya juga menerjunkan tim selam dan dari informasi yang ada bahwa di lambung Kapal Nelayan Barokah Jaya sudah tidak ditemukan korban lagi.
"Kalau di lambung Kapal Barokah Jaya semua sudah steril, tidak ada korban di sana setelah pada jam 08.00 WIB tadi ditemukan satu orang dalam keadaan meninggal," katanya.
Baca juga: Dua korban tabrakan kapal nelayan di Indramayu ditemukan
Baca juga: 17 korban kecelakaan laut di perairan Indramayu dalam pencarian
Baca juga: Polisi Indramayu evakuasi 17 ABK korban kapal tenggelam
Pencarian korban kapal tabrakan terhambat sulitnya komunikasi
Minggu, 4 April 2021 15:57 WIB