Majalengka (ANTARA) - Pemuda yang berasal dari Desa Teja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Deden Purbaya (29) saat ini sedang mengembangkan bisnis pertanian, dengan membudidayakan anggur Brazil yang bernilai ekonomi tinggi.
"Kita saat ini menjual buah sama bibitnya (anggur Brazil), tapi belum bisa memenuhi permintaan pasar yang tinggi," kata Deden di Majalengka, Jumat.
Untuk buah Anggur Brazil, ia jual dengan harga Rp250 ribu per kilogram. Sedangkan, bibitnya biasa mematok harga mulai dari Rp30 ribu hingga Rp8 juta, tergantung usianya.
"Kita belum bisa memenuhi kebutuhan buahnya, karena permintaan yang banyak, tapi hampir setiap hari kirim bibitnya," katanya.
Menurut dia, Anggur Brazil ini, memiliki keunikan bila dibandingkan dengan buah anggur pada umumnya, di mana, buah tersebut akan tumbuh di seluruh batang pohon hingga bagian batang terkecilnya.
Selain itu, lanjut Deden buahnya juga memiliki tujuh rasa sekaligus, yaitu jambu biji, leci, manggis, markisa, menteng, srikaya dan Anggur Brazil itu sendiri.
"Perbedaannya kalau anggur lain itu merambat, sedangkan ini keluar dari batang pohonya serta memiliki tujuh rasa," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini, permintaan buah maupun bibit Anggur Brazil sangat banyak, karena memang belum terlalu banyak pembudidayanya.
Deden menuturkan, sering mengirim buah dan bibit pohon Anggur Brazil ke sejumlah daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Banten, Riau, Kalimantan Barat, dan Makassar.
Menurut dia, pertama kali menanam pohon Anggur Brazil pada tahun 2011, saat itu hanya ada tiga pohon yang ditanam, pihaknya mengaku baru fokus menggeluti budi daya sekitar tahun 2019.
Anggur Brazil kata Dede, akan berbuah kalau usianya menginjak sembilan sampai 10 tahun. Akan tetapi, pohon yang ia tanam mampu berbuah ketika usianya sudah empat tahun.
"Kalau omzetnya per bulan dari buah dan bibit berkisar Rp45 juta per bulan," kata Deden.
Baca juga: Mentan jelaskan penamaan anggur "Jan Ethes"
Baca juga: Bahaya mencampur anggur merah dan susu kental manis menurut pakar