Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan dampak pandemi COVID-19 sangat luar biasa terhadap sektor ketenagakerjaan, namun hal itu harus dijadikan dorongan untuk melakukan inovasi dan terobosan.
"COVID-19 sungguh dahsyat, dampaknya sangat luar biasa dan yang paling bisa merasakan dampak itu, terutama pada sektor ketenagakerjaan," kata Menaker ketika memberikan sambutan di acara final Debat Virtual Ketenagakerjaan 2021 di Jakarta, Rabu.
Ida menyoroti bagaimana sebelum pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2020 mencapai 4,99 persen atau turun 0,02 persen dibanding periode sama pada 2019. Pada Agustus 2020 TPT mengalami kenaikan menjadi 7,07 persen, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).
Selain itu, data BPS juga menunjukkan bahwa 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak oleh COVID-19 dengan rincian 24,03 juta orang mengalami pengurangan jam kerja, 2,56 juta orang kehilangan pekerjaan atau menganggur, 1,77 juta orang, sementara tidak bekerja dan 760 ribu orang masuk dalam bukan angkatan kerja akibat pandemi.
Isu ketenagakerjaan, ujar Ida, kini menjadi semakin krusial di tengah adanya pandemi COVID-19. Meskipun demikian, dia mengatakan tidak boleh pasrah dengan keadaan tersebut.
"Yang harus dilakukan adalah terobosan-terobosan dan inovasi," ujarnya.
Dia mendorong Kementerian Ketenagakerjaan untuk menjadi salah satu motor penggerak peningkatan kompetensi dan merujuk debat virtual itu sebagai salah satu model pembelajaran yang tepat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Baca juga: Pemprov Jabar tanggapi aksi ribuan buruh tolak upah minimum 2021 yang tidak naik
Baca juga: Menaker: Upah Minimum tahun 2021 sama dengan 2020
Baca juga: Menaker ajak duduk bersama "stakeholder" ketenagakerjaan susun PP
Menaker sebut perlu inovasi tangani dampak pandemi terhadap ketenagakerjaan
Rabu, 17 Februari 2021 16:32 WIB