Denpasar, 7/4 (ANTARA) - Aktivis Srikandi Demokrasi Indonesia (SDI) asal Kabupaten Bandung Barat, Poppy Noeraeni mengingatkan kepada Ketua Umum yang dipastikan dijabat Megawati Soekarnoputri akan kuota keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen untuk susunan kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan masa bakti 2010-2015.
"Selama ini keterwakilan perempuan hanya diberlakukan di legislatif sebaiknya di tubuh kepengurusan PDI Perjuangan yang juga dipimpin oleh seorang ketua umum perempuan telah menunjukkan eksistensinya selama 13 tahun," katanya di Denpasar, Bali, Rabu.
Poppy menilai beberapa nama seperti Ribka Tjiptaning, Agnita Sinedekane dan Puti Guntur Soekarno mampu masuk ke jajaran kepengurusan mendatang.
"Kami tentunya bercermin pada kemampuan Megawati sebagai tokoh perempuan yang pernah menjadi Presiden RI ke-5 dimana ia telah mampu mengatasi berbagai dinamika politik yang berkembang di tubuh partai selama ini," katanya.
Ia mencontohkan dinamika politik yang mampu diselesaikan Megawati dalam Kongres III PDI Perjuangan dimana terjadinya tarik menarik antara keinginan para elite politik untuk berkoalisi dengan pemerintah atau tetap konsisten menjadi oposisi.
"Mega telah mampu mendengar keinginan suara arus bawah ketimbang tergoda dengan jatah delapan kursi pada kabinet yang dipimpin Soesilo Bambang Yudhoyono," katanya.
Poppy menegaskan, saat ini perempuan bukan merupakan asesoris partai namun telah terbukti mampu menggetarkan politik Indonesia dengan kepemimpinan Megawati yang telah ditularkan kepada perempuan lainnya yang ada di PDI Perjuangan. "Kami perempuan dukung perempuan," tegasnya.
Aktivis perempuan yang ikut berdemo di luar lokasi Kongres III PDI Perjuangan selama dua hari ini menuturkan dalam pasal sembilan AD/ART PDI Perjuangan disebutkan tugas partai adalah mempersiapkan kader dalam pengisian jabatan politik dan jabatan publik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.
Dalam struktur kepengurusan DPP PDI Perjuangan masa bakti 2005-2010 tercatat tiga orang nama perempuan diantara 24 lelaki yang duduk memangku jabatan, mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Agnita Singedekane Irsal dan Ni Gusti Ayu Sukma Dewi Djakse.
Isyati P