Denpasar, 6/4 (ANTARA) - Koordinator Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) Pusat, Mustor Bona Ventura menyatakan khawatir susunan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP yang baru akan diisi orang-orang pro koalisi Pemerintah.
"Kami khawatir atas susunan kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) karena saat ini disekeliling Megawati sudah dipenuhi mereka yang pro koalisi seperti Taufik Kiemas, Puan Maharani dan kawan-kawan," ujarnya di lokasi Kongres III PDI Perjuangan di Bali, Selasa.
Ia menjelaskan usulan jabatan wakil ketua umum berasal dari kalangan pro koalisi dan rencana penempatan Puan Maharani sudah menjadi agendanya. "Ini sangat mengkhawatirkan," katanya.
"Skenario pertarungan ini sudah sangat terbaca terlebih penyusun kepengurusan sudah dikuasai oleh pro koalisi," ujarnya.
Bona menyebutkan hanya Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, Tjiptaning dan Maruarar Sirait yang bisa dipastikan pro oposisi.
"Kami para aktivis menegaskan tidak ada tempat untuk koalisi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tegasnya.
Koordinator Srikandi Demokrasi Indonesia (SDI) Kota Depok, Wiwin mendukung kader perempuan PDI Perjuangan yang memiliki integritas tinggi untuk duduk sebagai struktural di DPP.
"Kader SDI yang kami calonkan adalah Ribka Tjiptaning dan Agnita Singedekane, mereka sudah sangat jelas mendukung oposisi," ujarnya.
SDI juga mengutuk adanya berbagai upaya penggiringan suara untuk melakukan koalisi. "Ini akan menyakiti hati para 'wong cilik' yang menginginkan oposisi," ujar Koordinator SDI Bandung Barat, Popi Nuraeni.
Ratusan pendemo pro oposisi melakukan aksinya dengan secara berkelompok berjalan kaki di sepanjang pintu masuk gerbang Hotel Inna Grand Bali Beach sejak pukul 09.00 WITA.
Aktivis dari berbagai daerah di Indonesia bergabung untuk menyatakan dukungan terhadap Megawati Soekarnoputri untuk beroposisi ketimbang usulan Taufik Kiemas yang lebih memilih koalisi dengan Pemerintahan SBY.
Isyati P