Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak datar dan rawan terkoreksi usai terus menguat sejak awal bulan.
IHSG dibuka menguat 16,9 poin atau 0,28 persen ke posisi 5.947,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,87 poin atau 0,31 persen ke posisi 939,18.
"IHSG diperkirakan bergerak flat mengingat secara month to date, IHSG telah naik 5,66 persen sehingga rawan terkoreksi," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Semalam bursa AS ditutup variatif. Kasus COVID-19 kembali meningkat dengan penambahan kasus 196,2 ribu pada tujuh hari terakhir atau meningkat 20 persen dari pekan sebelumnya.
Dari Asia, perdagangan kemarin beberapa bursa utama Asia ditutup variatif. Vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia pada minggu malam menjadi katalis positif bagi market dalam negeri.
Dari dalam negeri, data cadangan devisa November dilaporkan turun 100 juta dolar AS menjadi 133,6 miliar dolar AS.
Data domestik lainnya yang akan dirilis yaitu indeks keyakinan konsumen November. Pada Oktober, indeks keyakinan konsumen mencapai 79.
Sementara itu, kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Senin (7/12) diumumkan sebanyak 5.754 kasus dengan kesembuhan 4.431 kasus sehingga kasus ditutup mencapai 85,5 persen. Hingga kini Indonesia telah mencatat total kasus COVID-19 mencapai 581,55 ribu
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 65,81 poin atau 0,25 persen ke 26.481,63, indeks Hang Seng turun 89,62 poin atau 0,34 persen ke 26.417,23, dan indeks Straits Times meningkat 0,46 atau 0,02 persen ke 2.825,97.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 16,9 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat seiring euforia kedatangan vaksin COVID-19
Baca juga: IHSG BEI awal pekan menguat seiring kedatangan vaksin ke Tanah Air