Bandung, 24/3 (ANTARA) - Sebanyak sepuluh stilasi (tugu kecil) peristiwa Bandung Lautan Api yang tersebar di Kota Bandung tidak terawat dan hampir semuanya rusak, kata pegiat Komunitas Taman Kota Amanda Mira.
Dalam sebuah diskusi di Selasar Sunaryo, Bandung, Rabu, Amanda Mira mengatakan, kerusakan tersebut ia saksikan saat mendatangi seluruh stilasi tersebut bersama komunitas Klub Aleut dan Bandung Heritage pada 14 Maret.
Stilasi tersebut antara lain terletak di Dago (depan Bank BTPN), Braga (depan Bank Jabar), Asia Arika (gedung Jiwas Raya), Kebon Kalapa (depan SD Asmi), dan Tegalega (Babakan Nirom).
Menanggapi hal itu, Sunaryo, seniman asal Bandung yang membuat seluruh stilasi tersebut, termasuk tugu Bandung Lautan Api yang berada di Taman Tegalega mengatakan, kecewa dengan keadaan itu.
"Dulu itu saya buat dengan sepenuh hati. Dengan konsep bambu runcing yang terbakar dan bunga patrakomala sebagai simbol Bandung, karena sering disebutkan di puisi-puisi Sunda buhun," ujar seniman pembuat Patung Surdirman yang berdiri di Jalan Sudirman Jakarta.
Menurut Sunaryo, benda-benda itu seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah Kota Bandung.
Dia mengatakan, pemerintah kota belum memaksimalkan titik-titik di Kota Bandung yang bisa dibuat tujuan wisata.
"Kalau dari Pemkot ada niatan mau memperbaiki, saya sebagai seniman pembuatnya akan dengan senang hati membantu," ujar Sunaryo.
Sementara itu, menurut Tubagus Adhi, Ketua Bidang Keanggotaan dari Komunitas Bandung Heritage, pada 2006 komunitasnya pernah memperbaiki seluruh stilasi yang dibuat pada tahun 1997 itu dengan melakukan pengecatan ulang dan memperbaiki bagian yang rusak.
"Itu hasil konsultasi dengan Pak Sunaryo juga. Saat itu juga kami sudah imbau masyarakat sekitar dan pihak RW dari lokasi stilasi tersebut berada agar ada tindakan perawatan. Ternyata tetap saja tambah parah, tidak terurus," katanya.