Chicago (ANTARA) - Emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kerugian tiga hari beruntun, setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengisyaratkan bahwa negosiasi tentang langkah-langkah stimulus akan dilanjutkan kembali, meningkatkan daya tarik logam kuning sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 10,9 dolar AS atau 0,59 persen menjadi ditutup pada 1.872,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (19/11), emas berjangka tergelincir 12,4 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.861,50 dolar AS.
Emas berjangka juga jatuh 11,2 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.873,90 dolar AS pada Rabu (18/11), setelah terpangkas 2,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.885,10 dolar AS pada Selasa (17/11), dan naik 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.887,80 dolar AS per pada Senin (16/11).
Mnuchin mengatakan dia dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows akan berbicara pada Jumat (20/11) waktu setempat dengan para pemimpin Kongres Republik tentang negosiasi dengan Kongres untuk dukungan ekonomi yang lebih banyak.
"Gagasan pembicaraan stimulus lebih lanjut telah mendukung emas saat kami menyadari langkah-langkah likuiditas bank sentral dan stimulus fiskal terus menjadi kekuatan pendorong di belakang pasar ini," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Emas menemukan dukungan tambahan ketika kasus COVID-19 baru terus melonjak di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Emas telah turun sekitar lima persen sejak laporan positif tentang vaksin COVID-19 dari Pfizer dan Moderna dalam 12 hari terakhir.
Emas terutama diuntungkan tahun ini di tengah kerusakan ekonomi akibat pandemi dan stimulus global yang dihasilkan.
Tetapi emas akan tetap didukung karena "vaksin akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk didistribusikan dengan cukup baik agar efektif dan pemerintah AS akan terus mengalami kebuntuan," kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group.
Investor menarik sekitar empat miliar dolar AS dari emas, arus keluar terbesar yang pernah ada, di tengah serbuan terhadap aset-aset berisiko pekan lalu, kata Bank of America pada Jumat (20/11).
"Sementara latar belakang makro tetap mendukung, risiko penurunan utama berasal dari permintaan fisik dan kepemilikan ETP (produk yang diperdagangkan di bursa)," kata analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.
"Pembeli tampaknya masih melihat penurunan harga di bawah 1.860 dolar AS sebagai level entri yang menarik, dan harga telah bertahan dengan baik mengingat besarnya arus keluar ETP."
Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 31,5 sen atau 1,31 persen menjadi ditutup pada 24,363 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 5,7 dolar AS atau 0,6 persen menjadi ditutup pada 957,2 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas jatuh lagi, terseret penguatan dolar dan harapan ekonomi bangkit
Baca juga: Harga emas jatuh 11,2 dolar AS tertekan berita positif kemajuan vaksin
Baca juga: Harga emas sedikit menguat, saat gelombang virus membayangi vaksin