Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup stagnan, masih dibayangi sentimen kenaikan kasus COVID-19.
Rupiah ditutup stagnan di posisi Rp14.170 per dolar AS, sama dengan posisi penutupan pada Kamis (12/11) lalu.
"Hingga sore ini kelihatannya sentimen negatif soal meningginya virus, masih mendominasi pasar," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Menurut Ariston, pasar menanggapi secara negatif kenaikan tinggi kasus COVID-19 di AS yang bisa menghambat pemulihan ekonomi di negara tersebut, yang mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Namun pelaku pasar juga mewaspadai sentimen kenaikan kasus COVID-19 tersebut, yang dinilai juga bisa menjadi sentimen negatif untuk nilai tukar pasar berkembang (emerging markets).
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.150 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.220 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.222 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.187 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah melemah seiring kenaikan kasus COVID di AS
Baca juga: Kurs rupiah Jumat pagi menguat 10 poin
Baca juga: Kurs rupiah melemah namun masih berada di level fundamental