Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), rebound dari penurunan hari sebelumnya, di tengah skeptisisme pasar atas logistik peluncuran vaksin COVID-19 potensial saat kasus terus melonjak di Amerika Serikat, sementara harapan lebih banyak stimulus fiskal dan moneter menawarkan dukungan ke logam safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, bangkit 11,7 dolar AS atau 0,63 persen menjadi ditutup pada 1.873,30 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya (11/11/2020), emas berjangka merosot 14,8 dolar AS atau 0,79 persen menjadi 1.861,6 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 22 dolar AS atau 1,19 persen menjadi 1.876,4 dolar AS pada Selasa (10/11/2020), setelah anjlok 97,3 dolar AS atau 4,99 persen menjadi 1.854,40 dolar AS pada Senin (9/11/2020), dan bertambah 4,9 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.951,70 dolar AS pada Jumat lalu (6/11/2020).
"Pasar (emas) difokuskan pada stimulus dan pada jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Mengenai vaksin, "kami tidak tahu bagaimana distribusi akan berjalan ... Sepertinya meskipun mereka memiliki vaksin, mereka mungkin tidak akan agresif saat keluar, mendapatkannya," tambah Streible.
Amerika Serikat terus mencatat rekor suram, dengan wabah yang memburuk di timur laut negara itu menambah tekanan di atas Midwest yang sudah terguncang.
Emas juga mendapat dukungan tambahan ketika indeks pasar saham AS turun dan indeks dolar AS melemah. Namun demikian, angka ekonomi positif yang dirilis pada Kamis (12/11/2020) agak membatasi pertumbuhan emas.
Departemen Tenaga Kerja AS menempatkan klaim pengangguran awal di 709.000 dalam pekan yang berakhir 7 November, turun 48.000. Tetapi laju penurunannya telah melambat dan peningkatan lebih lanjut dapat dibatasi oleh pandemi COVID-19 yang mengamuk.
Awal pekan ini, emas kehilangan hampir lima persen saat data uji coba vaksin tahap akhir dari Pfizer Inc mendorong lonjakan ekuitas dan mendorong penurunan tajam dalam logam safe-haven.
Fokus investor sekarang bergeser ke pidato presiden Federal Reserve Bank Chicago dan New York mengenai stimulus moneter dan stabilitas ekonomi di kemudian hari.
Emas cenderung mendapatkan keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
"Secara teknis, harga emas tetap berada di saluran lateral utama antara 1.850 dan 2.070 dolar AS," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa, dalam sebuah catatan.
"Emas diperdagangkan mendekati ujung bawah kisaran itu dan terobosan yang jelas dari level ini dapat membuka ruang untuk penurunan lebih lanjut."
Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 3,9 sen atau 0,16 persen menjadi ditutup pada 24,306 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 15,9 dolar AS atau 1,83 persen menjadi menetap di 884 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas jatuh saat "greenback" menguat dan investor memburu aset berisiko
Baca juga: Harga emas "rebound" terangkat ekspektasi stimulus dan kekhawatiran ekonomi
Baca juga: Harga emas anjlok 97,3 dolar AS tertekan euforia vaksin COVID-19