Garut, 2/3 (ANTARA) - Empat dari ratusan kepala keluarga (KK) yang merupakan korban tanah longsor dan banjir lumpur di kampung Genteng Talegong, Garut akan melahirkan pada tenda pengungsian yang ada.
"Keempat ibu itu sudah hamil sembilan bulan dan kini tinggal menunggu saat melahirkan, bahkan seorang ibu juga selamat saat melahirkan anaknya pada beberapa waktu lalu," kata Camat Talegong, Rena Sudrajat, Selasa.
Keempat ibu hamil yang akan bersalin tersebut kini sedang mempersiapkan kelahiran anak kedua dan ketiga mereka.
Sementara para pengungsi lainnya pada empat lokasi evakuasi menyelenggarakan kerja bakti membangun jembatan Rawayan sepanjang 30 meter dengan lebar dua meter yang melintasi Sungai Cilaki sebagai penghubung utama Desa Sukamaju dengan Sukamulya.
Sebelumnya, jembatan permanen berketinggian sekitar 10 meter itu tergerus luapan air deras sungau itu, sedangkan jembatan yang akan dibangun masyarakat berupa jembatan gantung yang beralaskan papan telah menelan dana swadaya Rp40 juta lebih di kampung Ranca Peuleum.
Pada saat yang bersamaan juga dilaksanakan kerja bakti TNI dan Polri bersama aparat pemerintahan setempat dan warga sekitarnya, kemudian di lokasi pengungsian kampung Genteng juga akan diselenggarakan tabligh akbar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. 1432 Hijriah.
Sementara itu,Wakil Bupati R. Dicky Candra juga diagendakan mengunjungi lokasi bencana dan pengungsi di kecamatan Talegong pada Kamis (4/3), sekaligus menyerahkan bantuan perangkat pembangkit listrik tenaga surya.
Camat juga menyerukan kepada masyarakatnya untuk tetap waspada menyikapi kondisi cuaca yang tak menentu, namun mereka diharapkan untuk tidak mudah panik.
Di kampung Genteng terdapat enam tenda pengungsian, disusul para pengungsi di kampung Datar Kupa serta Sawah Jeruk yang menempati rumah-rumah penduduk dengan total pengungsi seluruhnya mencapai 810 kepala keluarga (KK) atau 3.442 jiwa.
John d hidayat
EMPAT KORBAN LONGSOR TALEGONG MELAHIRKAN DI PENGUNGSIAN
Selasa, 2 Maret 2010 18:25 WIB