Karawang (ANTARA) - Penjabat Sementara Bupati Karawang Yerry Yanuar mengingatkan agar pengelola pondok pesantren lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan menyusul ditemukannya klaster pesantren di daerah tersebut.
"Beberapa waktu lalu ada kalangan santri yang terkonfirmasi positif COVID-19. Karena itu, pengelola pondok pesantren itu harus lebih aktif lagi melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona," katanya, di Karawang, Minggu.
Ia menyampaikan agar di setiap pondok pesantren tersedia sarana serta prasarana kebersihan yang layak dan memadai, agar para santri bisa menjalankan pola hidup bersih dan sehat.
Hal tersebut disampaikan karena pola hidup bersih dan sehat menjadi salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona.
Sebelumnya pada Kamis (15/10), Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menemukan adanya 26 orang santri yang terpapar virus corona.
Penyebaran virus corona di lingkungan pesantren itu bermula saat salah seorang santri sakit dan mengecek kesehatannya di RSUD Karawang.
Gejala yang dialami santri itu seperti gejala COVID-19 secara umum. Kemudian tim medis melakukan uji usap (swab) dan hasilnya positif.
Setelah itu dilakukan tracing ke kontak erat dan ditemukan santri lainnya terkonfirmasi positif.
Sementara itu, hingga Minggu ini kasus positif COVID-19 secara kumulatif mencapai 1.121 orang. Terdiri atas 805 orang telah dinyatakan sembuh, 37 orang meninggal dunia dan 279 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Bupati Bogor bentuk satgas penanganan COVID-19 di pondok pesantren
Baca juga: Garut telusuri kasus penularan COVID-19 di pesantren
Baca juga: Dinkes Tasikmalaya periksa seratusan santri untuk deteksi COVID-19
Pengelola pesantren di Karawang diimbau disiplin terapkan prokes
Minggu, 18 Oktober 2020 19:38 WIB